Matana Voice: Berani Mengambil Langkah Pertama untuk Berkompetisi
“Remember, The Journey of a thousand miles begins with the first step,” ucap Rafiki, salah satu chief advisor yang terkenal dengan kebijaksanaannya dalam film The Lion King. Langkah pertama perlu diambil untuk mencapai tujuan dan hal ini pun dilakukan oleh anggota Matana Voice. Tim paduan suara yang bukan hanya memiliki suara yang indah, tetapi juga memiliki hati untuk terus berkembang dan memajukan nama Matana Voice.
“Jadi kita tau ada lomba ini dari Media Sosial, pas lagi melihat sosial media teman…Terus kepikiran saja kenapa Matana Voice tidak coba. Cuman memang jauh yah, ke Bandung. Tetapi ngga apa-apa dong, kita coba. Akhirnya dengan kerja keras kita semua, akhirnya kesampaian…Ini memang lomba perdana kita. Waktu dulu-dulu kita tampil pada saat seminar, acara, dan pernah di SDC juga,” jelas Caesa Permatasari, pencetus langkah pertama Matana University untuk ikut Festival Paduan Suara XXV ITB 2017.
Alasan gadis bertubuh mungil tetapi bersemangat besar ini untuk mengikutsertakan Matana Voice adalah “Karena, biar Matana Voice itu berkembang gitu, Kak. Biar ngga cuman tampil di event aja, tetapi juga berani untuk maju. Biar mereka tau posisi (tampil) di event bagaimana, dan di lomba bagaimana. Pada saat lomba ada rasa deg-degan jadi biar mereka tau rasanya.”
Meskipun langkah awal sangatlah berat, tetapi melalui kesempatan ini, Matana Voice berhasil mengalahkan zona aman mereka dan berani berkompetisi dengan 11 pesaing lainnya. Diantaranya: PSM Voca Al Kindi Univ. Muhammadiyah Surakarta, IPC Choir, PS Univ. Pancasila, PS. Ulos USU, Sociomusica Choir, PS. GPS STMT Trisakti, Exodia Choir, Floice, 115 Choir, dan Vocalista Paradiso.
Pada tanggal 18 September kemarin, Matana Voice menampilkan kebolehan mereka dengan menyanyikan lagu Bengawan Solo, Inikah Cinta, dan Tea for Two dalam kompetisi kategoti G, yaitu Pop Music & Jazz. Matana Voice yang meskipun baru berdiri selama 3 tahun, mereka sudah berhasil mendapatkan poin yang cukup tinggi, yaitu: 68.2 dan dengan poin itu, Matana Voice berhasil meduduki peringkat ke-9 dari 11 peserta lainnya. Namun ini bukanlah akhir dari semuanya, melainkan permulaan dari masa depan yang lebih baik. Caesa Permatasari dan Nadhira sempat juga membagikan mimpi mereka untuk ikut berkompetisi di Universitas Indonesia dengan skala yang lebih besar, dan tidak hanya di Jakarta. Mereka juga ingin bertanding di Bali dan bahkan sampai ke Jepang.
“Perasaannya senang…Terbayar sih berbulan-bulan latihan. Tidak kapok malah mau lagi,” ujar Caesa dan Nadhira. Yuk, Matanian. Mari kita terus melangkah keluar dari zona aman dan meraih mimpi yang lebih tinggi seperti yang dilakukan teman-teman Matana Voice!
Matana University, merupakan salah satu universitas yang memiliki misi untuk menyiapkan dan mendidik generasi penerus menjadi sarjana yang penuh kasih dan ahli di bidangnya serta berjiwa entrepreneur yang mampu berkiprah dalam dunia bisnis global melalui Tridharma Perguruan Tinggi. Bagi yang ingin menjadi seperti sosok Caesa dan Nadhira yang berani melangkah untuk meraih mimpi, langsung saja mendaftarkan diri dengan menghubungi 0812 9456 2756.