Peran Sumber Daya Manusia dan Kompetensi yang Dibutuhkan dalam Revolusi Industri 4.0
Istilah Industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri ke empat. European Parliamentary Research Service dalam Davies (2015) menyampaikan bahwa revolusi industri terjadi empat kali:
- Revolusi Industri Gelombang ke-1 (Industrial Revolution 1.0)
- Revolusi Industri Gelombang ke-2 (Industrial Revolution 2.0)
- Revolusi Industri Gelombang ke-3 (Industrial Revolution 3.0)
- Revolusi Industri Gelombang ke-4 (Industrial Revolution 4.0)
Sumber : Unsplash (Lukas) – Robot in Shopping Mall in Kyoto
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan secara ringkas mengenai Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia Kekinian yang khususnya membahas peran Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kompetensi yang dibutuhkan dalam revolusi industri 4.0. Dan diharapkan dapat memberi gambaran mengenai kompetensi apa saja yang dibutuhkan dan peran Sumber Daya Manusia di dalam Revolusi Industri 4.0Definisi Industri 4.0
Industri 4.0 adalah istilah untuk menyebut sekumpulan teknologi dan organisasi rantai nilai berupa smart factory, CPS, IoT dan IoS. Smart factory adalah pabrik modular dengan teknologi CPS yang memonitor proses fisik produksi kemudian menampilkannya secara virtual dan melakukan desentralisasi pengambilan keputusan. Melalui IoT, CPS mampu saling berkomunikasi dan bekerja sama secara real time termasuk dengan manusia. IoS adalah semua aplikasi layanan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap pemangku kepentingan baik secara internal maupun antar organisasi. Terdapat enam prinsip desain Industri 4.0 yaitu interoperability, virtualisasi, desentralisasi, kemampuan real time, berorientasi layanan dan bersifat modular.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, Industri 4.0 dapat diartikan memperkenalkan apa yang disebut “pabrik cerdas”, di mana sistem fisik maya memantau proses fisik pabrik dan membuat keputusan yang terdesentralisasi. Sistem fisik menjadi Internet of Things, berkomunikasi dan bekerja sama baik satu sama lain dan dengan manusia secara real time melalui web nirkabel.Karakteristik Revolusi Industri 4.0
Karakteristik revolusi industri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet of things, virtual and augmented reality, additive manufacturing, serta distributed manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model bisnis di berbagai sektor industri. Adapun pengertian dari istilah-istilah tersebut adalah:
– Advanced Robotics
Merupakan peralatan yang digunakan secara mandiri, yang mampu berinteraksi secara langsung dengan manusia, serta menyesuaikan perilaku berdasarkan sensor data yang diberikan. Fungsi utamanya adalah untuk memperpendek waktu tunggu dan waktu layanan, sehingga menghasilkan efisiensi.
– Artificial Intelligence (AI)
Sistem mesin berteknologi komputer yang mampu mengadopsi kemampuan manusia. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas, sekaligus meminimalisir risiko kesalahan yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja manusia.
– Internet of Things (IoT)
Merupakan teknologi yang memungkinan setiap instrumen terkoneksi satu sama lain secara virtual, sehingga mampu mendukung kinerja operasioanal usaha, pengawasan terhadap perfoma manajemen, serta peningkatan nilai guna output.
– Virtual and Augmented Reality
Merupakan simulasi yang dilakukan oleh komputer dalam membentuk sebuah realitas rekaan. Teknologi ini mampu memanipulasi penglihatan manusia sehingga seolah-olah berada di tempat atau lingkungan yang berbeda dari kenyataan sesungguhnya. Sementara Augmented Reality adalah teknologi yang mampu menghasilkan informasi dari kondisi lingkungan sebenarnya, lalu diproses secara digital dan digunakan untuk tujuan tertentu.
– Additive Manufacturing
Teknologi ini merupakan otomatisasi proses produksi melalui teknologi 3D (3 dimensi). Hal ini memberi pengaruh positif pada kecepatan pengolahan dan transportasi produk.
– Distributed Manufacturing
Merupakan konsep penempatan lokasi produksi dan pengintegrasian proses produksi, sehingga bisa berada sedekat mungkin dengan konsumen untuk menjawab kebutuhan riil mereka. Tujuannya adalah untuk mencapai economies of scale, sekaligus mengurangi beban biaya (cost efficiency).
Dampak Revolusi Industri 4.0
Manusia melakukan proses inovasi dan teknologi untuk menghasilkan output yang lebih tinggi dengan seefisien mungkin. Perubahan teknologi menyebabkan perubahan struktural dan mengakibatkan beberapa pekerjaan hilang.
Semenjak revolusi industri 3.0, inovasi telah mendorong terciptanya teknologi yang menghemat penggunaan tenaga kerja. Hal ini telah mendorong terhapusnya beberapa lapangan pekerjaan, terutama di negara-negara maju. Terdapat berbagai studi yang mendukung hipotesis bahwa banyak pekerjaan yang telah hilang akibat mekanisasi. Dalam studinya, (Frey & Osborne, 2013) memprediksi bahwa hingga tahun 2030, hampir 50% pekerja di AS menghadapi resiko kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi dalam proses produksi.Peran Sumber Daya Manusia dalam Revolusi Industri 4.0
Dalam pengembangan industri 4.0 perlu dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Sebab meskipun banyak yang sudah menggunakan robot dalam industri, tetap perlu juga tenaga manusia. Karena antara industri 4.0 dengan SDM sangat erat sekali kaitannya. Sebagai contoh, dengan adanya pekerja manusia, maka masyarakat akan memiliki penghasilan dan bisa meningkatkan angka konsumsi.
Meski teknologi akan menyebabkan beberapa pekerjaan hilang, teknologi juga dapat mendorong munculnya berbagai bidang baru yang mungkin belum terbayangkan saat ini. Bahkan teknologi telah menciptakan lebih banyak pekerjaan baru daripada yang hilang. Sebagai contoh, komputer telah menggantikan peran mesin ketik.Tantangan Kemampuan (Skill) di Industri Masa Depan
Berikut lima kemampuan (skill) yang pertumbuhan permintaannya akan paling tinggi berdasarkan beberapa sektor industri, di mana sebelumnya sektor tersebut tidak banyak membutuhkannya:
- Complex Problem Solving
- Social Skill
- Process Skill
- System Skill
- Cognitive Abilities Skill
Berdasarkan paparan artikel di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
- Karakteristik revolusi industri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet of things, virtual and augmented reality, additive manufacturing, serta distributed manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model bisnis di berbagai sektor industri.
- Inovasi telah mendorong terciptanya teknologi yang menghemat penggunaan tenaga kerja. Hal ini telah mendorong terhapusnya beberapa lapangan pekerjaan, terutama di negara-negara maju. Contoh pekerjaan yang akan hilang akibat mekanisasi yaitu teller bank, kasir, dan lain lain.
- Peranan manusia, peranan pekerja, peranan inovatif tetap menjadi inti dari revolusi industri 4.0. Karena apabila tidak ada pekerja yang berpenghasilan, maka siapa yang akan membeli barang yang dihasilkan oleh robot. Contohnya, pada industri pertanian yang tentunya masih diperlukan tenaga manusia. Sebab industri ini, meskipun bisa menggunakan robot, namun tenaga manusia masih dibutuhkan.
- Lima kemampuan (skill) yang pertumbuhan permintaannya akan paling tinggi berdasarkan beberapa sektor industri, di mana sebelumnya sektor tersebut tidak banyak membutuhkannya yaitu: Complex Problem Solving, Social Skill, Process Skill, System Skill, Cognitive Abilities Skill.
- Menurut World Economic Forum kebutuhan kompetensi kerja diklasifikasikan sebagai berikut: Kemampuan Kognitif, Kemampuan fisik, Keterampilan Konten, Keterampilan Proses, Keterampilan Sosial, Keterampilan Sistem, Keterampilan MSDM dan Keterampilan Teknis.
Sumber :
– INDUSTRI 4.0 DAN REVOLUSI SDM. (2019, Januari 02). Diambil kembali dari https://www.validnews.id/Industri-4-0-dan-Revolusi-SDM-EeF
– https://teachin.id/landing/bagaimana_kualitas_perguruan_tinggi_dalam_menghadapi_revolusi_industri_40.php
– https://www.oxfordmartin.ox.ac.uk/downloads/academic/The_Future_of_Employmen